PROSES KOMUNIKASI KARTOGRAFI

Komunikasi adalah proses pengiriman informasi (Salichtchev, 1983). Informasi adalah  data yang dikirim dari seseorang ke orang lain, secara lisan, tertulis, atau dengan berbagai  peralatan teknis.

Pada postingan sebelumnya tercantum bahwa kartografi dapat didefinisikan sebagai penyampaian informasi geospasial dalam bentuk peta (Menno-Jan Kraak dan Ferjan Ormeling, 2007:37).


Dari pernyataan diatas informasi memegang peranan penting dalam proses komunikasi kartografi lebih tepatnya sebagai titik awal proses tersebut.

Dalam hal ini data atau informasi umumnya dikumpulkan oleh pihak ketiga (ahli geodesi, ahli geografi, orang statistik dll), oleh karenanya ahli kartografi harus mempelajari dan  memahami informasi bersangkutan sebelum menyajikan informasi tersebut dalam bentuk peta. 

Kenapa ?

* Seringnya peta yang dihasilkan tidak berisi setiap unsur informasi yang telah disediakan(klasifikasi dan generalisasi mungkin telah diterapkan agar dapat menyajikan suatu gambaran yang lebih jelas tentang suatu fenomena)

* Pemakai peta akan memperoleh informasi dari peta tersebut. Namun perolehan informasi tidak sepenuhnya tepat atau sesuai dengan informasi asli. Hal ini dikarenakan selama proses komunikasi data mungkin telah gugur atau dihilangkan secara sengaja.

* Perolehan informasi yang tidak sepenuhnya tepat dikarenakan ahli kartografi dimungkinkan telah salah menafsirkan informasi asli. 

* Perolehan informasi yang tidak sepenuhnya tepat dikarenakan terjadinya kesalahan dalam proses pemetaan yaitu pada saat penyajian informasi tersebut.

* Pemakai peta dimungkinkan salah menafsirkan data dengan cara yang salah atau menarik kesimpulan yang salah dari data yang benar.

Jadi secara singkat, banyaknya kemungkinan  informasi yang diperoleh (oleh pemakai peta) tidak sepenuhnya bertepatan dengan informasi asli.

Kartografi bertujuan untuk menghilangkan berbagai sumber kesalahan  tersebut,diantaranya dengan pemindahan data yang benar atau dengan pertolongan penyajian secara grafis, sehingga diharapkan pemakai peta dapat menarik kesimpulan dengan benar. 

Pada prinsipnya peta menunjukan tentang situasi dari permukaan bumi, dengan mengamati suatu peta(proses membaca dan menganalisis peta) ,pemakai atau pembaca  dapat membuat khayalan/simulasi permukaan bumi dalam imajinasinya yang nantinya akan dibandingkan dengan kondisi sebenarnya di dunia nyata. Karenanya ahli kartografi pada saat melakukan desain dan visualisasi peta harus sekaligus memikirkan tentang  bagaimana peta tersebut dibaca, diinterpretasi, dan digunakan.

Untuk keperluan evaluasi hasil desain peta perlu diperoleh umpan balik (feedback) agar ahli kartografi dapat melakukan pemeriksaan atas dampak produksinya, dan dapat menyesuaikan visualisasi petanya (Kraak dan Ormeling, 1996).

Untuk lebih mudahnya proses komunikasi kartografi dalam dijelaskan dalam diagram berikut.




Sumur

Jan Kraak, Menmo dan Ormeling, Frejan. Kartografi, Visualisasi Data Geospasial. (Terjemahan). Yogyakarta : UGM Press.
Handoyo, Sri. 2009.Kaidah Kartografis: Sebuah Kontemplasi Profesi” Seminar Forum Teknis Atlas, BAKOSURTANAL, dan Saresehan Asosiasi Kartografi Indonesia. Jakarta