INTERPRETASI FOTO UDARA

Interpretasi citra adalah perbuatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya obyek tersebut. (Estes dan Simonett dalam Sutanto, 1994:7)


Berdasarkan American Society of Photogrammetry (ASP) oleh Cowell tahun 1960, Interpretasi foto udara didefinisikan sebagai pekerjaan pencermatan (act of examining) foto udara untuk keperluan identifikasi obyek dan memperkirakan signifikasinya.

Berdasarkan Manual of Remote Sensing oleh Cowell tahun 1983, Interpretasi foto merupakan bagian dari indraja (remote sensing) yang mendefinisikan sebagai pengukuran (measurement) atau akuisisi (acquisition) informasi dari suatu obyek atau fenomena, menggunakan alat perekam tanpa adanya kontak secara fisik dengan obyek atau fenomena yang sedang dipelajari.

==================================================================

Tahapan Interpretasi Foto Udara

Pelaksanaan interpretasi foto udara dapat dilakukan dalam tiga tahapan :

a. Peninjauan Umum (General Examination)
Tahap ini secara umum menetapkan sifat-sifat atau karakteristik dari daerah yang diamati. Sifat-sifat daerah secara umum, meliputi : susunan relief, jenis tanaman, kebudayaan, dan keadaan bentang alam.

b. Identifikasi (Identification)
Pada tahap ini semua detail topografi atau situasi yang ada pada foto udara harus diidentifikasi berdasarkan kunci interpretasi foto udara. Pada tahap identifikasi ini dilakukan pemeriksaan secara detail, misalnya mempelajari susunan jalan, distribusi dan tipe bangunan, bentuk-bentuk khusus bangunan ibadah seperti masjid, gereja, daerah terbuka antara lain lapangan olahraga, taman dan kuburan.

c. Klasifikasi (Clasification)
Tahap klasifikasi ini merupakan tahapan yang tidak dapat dipisahkan dari tahap sebelumnya. Melalui tahap klasifikasi ini semua obyek yang sudah diidentifikasi pada tahap sebelumnya diklasifikasi lebih mendetail. Misalnya untuk jalan harus dibedakan jalan utama, jalan kelas dua, dan jalan penghubung. Untuk bangunan dapat diklasifikasi lebih mendetail menjadi : bangunan rumah tinggal, bangunan perkantoran, bangunan pertokoan, bangunan pasar tradisional, bangunan ibadah maupun klasifikasi lain, seperti bangunan satu lantai, bangunan bertingkat dua, dan bangunan bertingkat banyak. Dari hasil interpretasi foto udara akan diperoleh informasi yang mendetail dan sudah diklasifikasi sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk keperluan tertentu. Misalnya untuk melengkapi peta dengan membuat simbol sesuai obyek yang akan digambar. Beberapa unsur interpretasi tidak selalu digunakan dalam identifikasi setiap obyek, untuk pengenalan obyek pada foto udara dilakukan melalui pendekatan bentang lahan yaitu berupa kenampakan bentang budaya, dimana fungsi dari obyek dilacak berdasarkan ciri-ciri bentang budaya tersebut.

==================================================================

Kunci Interpretasi Foto Udara

Dalam melakukan interpretasi foto udara digunakan sejumlah kunci dasar. Suatu obyek atau fenomena dapat dikenali dengan menggunakan salah satu atau kombinasi dari beberapa kunci dasar.

a. Size (ukuran)
Ukuran merupakan bagian informasi konstektual selain bentuk dan letak. Ukuran merupakan atribut obyek yang berupa jarak, luas, tinggi, lereng dan volume (Sutanto, 1986). Ukuran merupakan cerminan penyajian suatu luasan.

Ukuran dapat digunakan sebagai patokan dalam interpretasi foto udara karena setiap benda mempunyai ukuran yang berbeda. Setiap interpreter harus mengetahui dengan pasti skala foto udara yang digunakan sehingga dapat diketahui hubungan ukuran foto udara dengan ukuran sebenarnya di lapangan.

b. Shape (bentuk).
Bentuk menunjukkan kerangka atau konfigurasi umum suatu obyek baik bentuk umum (shape) maupun bentuk rinci (form) untuk mempermudah interpretasi. Jalur kereta api misalnya, dapat dibedakan jelas dengan jalan raya karena bentuknya terdiri atas garis lurus panjang yang membentuk lengkung lemah dan berbeda dengan bentuk lengkung jalan raya.

c. Shadow (bayangan)
Bayangan dapat terjadi apabila ada obyek dengan ketinggian tertentu mendapatkan cahaya matahari. Dengan memperhatikan bayangan, seorang interpreter dapat membedakan tinggi rendahnya atau profil suatu obyek.

d. Site (lokasi/situs)
Lokasi topografi atau situasi dapat membantu interpreter dalam mengidentifikasi obyek pada foto udara. Merupakan tempat kedudukan suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya. Situs bukan merupakan ciri obyek secara langsung, melainkan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh, suatu bangunan di pinggir jalur kereta api sesuai dengan ukurannya dapat kita identifikasikan sebagai stasiun kereta api atau pos penjagaan pintu kereta api.

e. Rona/Tone (derajat kehitaman)
Rona mencerminkan warna atau tingkat kualitas kecerahan/kegelapan gambar obyek pada foto udara. Derajat kehitaman terdiri dari tingkatan warna dari putih menuju ke hitam, yang dibagi dalam satuan derajat kehitaman. Derajat kehitaman masing-masing obyek dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang datang dan yang dipantulkan oleh obyek tersebut. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan, semakin gelap derajat kehitamannya.

Beberapa aturan umum yang dapat dijadikan sebagai patokan, antara lain :
1. Permukaan air pada umumnya memiliki tone yang hampir gelap karena banyak memantulkan cahaya yang datang.
2. Tanah gundul, rumput muda, tanaman, permukaan jalan, pasir, dan daerah berpohon berdaun lebar pada umumnya memiliki tone yang terang.
3. Daerah dengan pohon berdaun kecil pada umumnya memiliki tone gelap.

f. Texture (kekasaran citra foto)
Texture adalah frekuensi perubahan rona dalam citra foto. Texture dihasilkan oleh susunan satuan kenampakan yang mungkin terlalu kecil untuk dikenali secara individual dengan jelas pada foto. Texture merupakan hasil bentuk, ukuran, pola, bayangan dan rona individual. Apabila skala foto diperkecil maka texture suatu obyek menjadi semakin halus dan bahkan tidak tampak.

g. Pattern (pola)
Di dalam interpretasi kita dapat memperhatikan pola-pola tertentu dari suatu obyek. Suatu obyek memiliki pola yang biasanya berbeda seperti keteraturan dan coraknya. Dari sini kita dapat melihat bahwa unsur-unsur alam biasanya memiliki pola yang lebih tidak teratur daripada unsur-unsur buatan manusia.

h. Asosiasi (korelasi )
Asosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antara obyek yang satu dengan obyek lain. Adanya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu obyek pada citra sering merupakan petunjuk bagi adanya obyek lain.



Sumur
Ligterink, G.H., 1987. Dasar - Dasar Fotogrammetri Interpretasi Foto Udara. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
Santoso., B, 2001. Pengantar Fotogrammetri. Bandung : Institut Teknologi Bandung
Haniah., 2006. Diktat. Pemetaan Fotogrammetri. Semarang: Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

4 komentar:

  1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Untuk infonya mas sangat lengkap dan bermanfaat mungkin bisa ditambahkan tentang foto drone yang merupakan jenis foto udara yang berasal dari drone mas .. mungkin bisa liat blog saya terima kasih

    BalasHapus
  4. sekedar meralat saja, yang disebut di atas mungkin lebih tepatnya disebutkan dengan unsur-unsur interpretasi karena kunci interpretasi itu ada sendiri, maaf ini yang saya ketahui

    BalasHapus