Serasa nostalgia melihat gambar berikut. Ane yakin agan pasti pernah melihatnya minimal di sd dan smp atau sma atau pt atau baru saja atau sekarang ini.
Sekarang joba agan simak
lingkaran digambar. Dilihat secara sekilas luasan daerah pulau Greenland hampir menyamai atau bahkan lebih luas dari benua Australia.
Faktanya pulau Greenland
merupakan sebuah pulau terbesar di dunia dengan luas wilayah 2.166.086 km²(wikipedia). Australia, resminya
Persemakmuran Australia, adalah sebuah negara di belahan selatan yang terdiri
dari daratan utama benua Australia, Pulau Tasmania, dan berbagai pulau kecil di
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik dengan luas wilayahnya 7.686.850 km2
(Australian Bureau of Statistics (31
October 2012) ).
Mengapa demikian ?
Proyeksi Peta
Proyeksi merupakan suatu cara
untuk menyajikan suatu objek dengan bentuk dan dimensi tertentu ke dalam bentuk
dan dimensi lain. Sehingga dapat dijelaskan bahwa proyeksi peta berarti cara
untuk mengkonversi posisi tiga dimensi dari suatu titik di permukaan bumi ke
representasi posisi dua dimensi pada media peta. Atau dengan kalimat lain,
permukaan bumi yang melengkung perlu didatarkan untuk direpresentasikan dalam
peta yaitu denga cara memindahkan sistem paralel garis lintang dan meridian/bujur
berbentuk bola seperti globe ke bidang datar atau peta.
Perlu diketahui bahwa permukaan
bumi fisis tidak teratur sehingga akan cukup rumit dan sulit untuk melakukan perhitungan/memproyeksikan
secara langsung. Untuk itu diperlukan pendekatan secara matematis (model) dari
bumi fisis tersebut, yaitu spheroid/ellipsoid, radius pada equator sedikit
lebih besar dari kutub-kutub namun dapat dianggap bentuk bumi itu
bola/globe/sphere.
Secara sederhana dapat
digambarkan seperti pada gambar.
Perlunya keakuratan dalam
proyeksi peta dilakukan dengan memperhatikan beberapa syarat penting, hal ini
bertujuan agar kesalahan yang timbul dari proyeksi tersebut dapat diperkecil.
- Bentuk yang terdapat diatas permukaan bumi tidak mengalami perubahan, persis/sama/idem/tidak berubah.
- Luas permukaan tidak berubah (dengan memperhitungkan faktor skala).
- Jarak antar titik di atas permukaan bumi yang diproyeksikan harus sama/ tidak mengalami perubahan (dengan memperhitungkan faktor skala).
- Arah dan sudut antara titik yang satu dengan yang lain harus tetap dan tidak mengalami perubahan(dengan memperhitungkan faktor skala).
Proyeksi peta yang ideal ialah
proyeksi yang tidak mengalami distorsi jarak, sudut, luas dan bentuk, sehingga
keadaan asli permukaan bumi tergambar sama persis dengan peta. Jarak di peta sama dengan jarak di
lapangan atau equidistant. Sudut/arah di peta sama dengan arah/sudut di
lapangan atau sama bentuk (conform). Luas di peta sama dengan luas di lapangan
atau sifatnya equalarea.
Dari penjelasan diatas dan syarat
proyeksi peta diatas menimbulkan persoalan, di dalam proses proyeksi peta untuk
dapat memenuhi ketiga syarat di atas sekaligus adalah suatu hal yang tidak
mungkin. Bahkan untuk dapat memenuhi satu syarat saja untuk seluruh bola dunia
juga merupakan hal yang tidak mungkin, yang bisa dipenuhi hanyalah satu saja
dari syarat-syarat di atas dan ini hanya untuk sebagian kecil dari muka bumi.
Sehingga distorsi tidak dapat dihilangkan, hanya dapat dikurangi saja.
Dari persoalan tesebut diambil
sebuah jalan tengah antara syarat-syarat tersebut agar memungkinkan membuat
kerangka peta yang meliputi wilayah yang lebih luas lagi. Maka berkembanglah
beebagai teknik sistem proyeksi peta yang masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Sistem Proyeksi Peta
Secara garis besar sistem
proyeksi peta dapat dikelompokkan berdasarkan pertimbangan ekstrinsik dan
intrinsik.
1. Pertimbangan
Intrinsik
a.
Berdasarkan sifat asli yang dipertahankan
b.
Berdasarkan cara penurunan peta
2. Pertimbangan
Ekstrinsik
a.
Berdasarkan sumbu proyeksi
b.
Berdasarkan media proyeksi
c.
Berdasarkan titik singgung dengan bidang
proyeksi
=======================================================================
Berdasarkan Sifat Asli yang
Dipertahankan
- Proyeksi Ekuivalen, luas daerah dipertahankan sama, dengan kata lain luas diatas peta sama dengan luas di atas permukaan bumi dengan memperhitungkan faktor skala.
- Proyeksi Konform, bentuk dan arah sudut pada peta dipertahankan sama dengan bentuk aslinya.
- Proyeksi Ekuidistan, jarak di peta sama dengan jarak di atas permukaan bumi dengan memperhitungkan faktor skala.
Berdasarkan Cara Penurunan Peta
- Proyeksi Geometris, proyeksi perspektif atau proyeksi sentral.
- Proyeksi Matematis, hasil dari proyeksi diturunkan dalam peta dengan perhitungan matematis.
- Proyeksi Semi Geometris, sebagian peta diperoleh dengan cara proyeksi dan sebagian lainnya dengan cara matematis.
Berdasarkan Posisi Sumbu Proyeksi
- Normal, sumbu simetri bidang proyeksi berhimpit dengan sumbu bumi, atau bidang proyeksi menyinggung wilayah kutub.
- Transversal, sumbu simetris bidang proyeksinya tegak lurus dengan sumbu bumi, disebut dengan proyeksi ekuatorial karena bidang proyeksi menyinggung ekuator.
- Oblique,sumbu simetris bidang proyeksi membentuk sudut terhadap sumbu bumi, digunakan untuk memetakan wilayah diantara kutub dan equator.
Berdasarkan Media Proyeksi
- Azhimuthal, media proyeksinya berbentuk datar.
- Conical, media proyeksinya berbentuk kerucut.
- Cylindrical, media proyeksinya berbentuk seperti silinder/tabung.
Berdasarkan Titik Singgung dengan
Bidang Proyeksi
- Tangent, bidang proyeksi menyinggung objek proyeksinya.
- Secant, bidang proyeksinya memotong objek proyeksinya.
Selain sistem proyeksi yang telah disebutkan atau dikenal juga dengan
proyeksi murni, terdapat juga proyeksi gubahan.
Proyeksi Gubahan (Arbitraty), merupakan
proyeksi yang didasarkan pada teknik proyeksi tertentu ditambah beberapa
kombinasi atau modifikasi, sesuai kebutuhan pemetaan. Terdapat beberapa sistem
proyeksi. Akan ditulis diposting selanjutnya.
Sumur
Materi diklat teknis pengukuran
dan pemetaan kota oleh Ira Mutiara A, ST. Teknik Geodesi FTSP, ITS
Modul sistem proyeksi peta oleh
astacala pmpa ittelkom
Materi kuliah
Mbah gugel
Om wiki
0 komentar:
Posting Komentar