Generalisasi merupakan proses mereduksi jumlah detail sebuah peta dengan
cara yang masih dengan penuh arti (meaningfull
way). Proses generalisasi biasanya dilakukan apabila skala suatu peta harus
direduksi. Dalam prosesnya diperlukan perhatian pada beberapa faktor penting,
agar dapat mencapai hasil yang tepat, dikarenakan generalisasi dapat
mengurangi atau terjadinya kerugian pada informasi, namun tetap dijaga esensi
dari isi peta asli. Hal ini merupakan implikasi mempertahankan akurasi
geometrik dan atributnya, demikian pula kualitas estetika peta. Faktor penting
lainnya adalah besarnya reduksi skala, semakin besar reduksi, generalisasi
lebih radikal dan akan mempengaruhi data asli. Faktor teknis, seperti ukuran
dan layar monitor, serta manusia juga berpengaruh dalam proses generalisasi.
Terdapat dua tipe generalisasi yaitu generalisasi grafik dan konseptual.
Secara garis besar perbedaaan ada dalam proses generalisasi. Generalisasi
grafik terkarakterisasi oleh penyederhanaan, pembesaran, pemindahan,
penggabungan dan pemilihan. Dalam keseluruhan proses ini tidak mempengaruhi
penataan simbol. Sedangkan generalisasi konseptual juga terkait dengan proses
penggabungan dan pemilihan, ditambah dengan simbolisasi dan penonjolan. Hal ini
berakibat perubahan simbol dalam peta. Perbedaan lain, pada generalisasi grafik
mayoritas berkaitan dengan komponen geometrik data geospasial dan unruk
generalisasi konseptual terutama pada pengaruh komponen atribut.
Generalisasi Konseptual (kiri) dan Generalisasi Grafik
(kanan) (Menno-Jan
Kraak dan Ferjan Ormeling, 2007).
Sumur
Jan Kraak, Menmo dan Ormeling,
Frejan. Kartografi, Visualisasi Data
Geospasial. (Terjemahan). Yogyakarta : UGM Press.
0 komentar:
Posting Komentar