ALAMUT ( NOVEL ) REVIEW
Judul : Alamut
Penulis : Vladimir Bartol
Penerbit : Matahari
Tebal : 640 halaman
Rate:4,5 / 5
Penulis : Vladimir Bartol
Penerbit : Matahari
Tebal : 640 halaman
Rate:4,5 / 5
Sebuah novel yang menginspirasi
terciptanya video games Assasins Creed,
Ubisoft. Terutama dalam seri pertamanya. Awalnya hanya karena perasaan gatal
ingin tahu, berhubung cukup mengikuti seri video games ini, walaupun kini sudah
pensiun karena keterbatasan spek pc. Embel-embel inspirasi video games
Assassins Creed pada novel, secara pribadi bukan hanya hiasan untuk
meningkatkan omset penjualan belaka.
Membaca novel alamut bisa
mempengaruhi ketertarikan kita terhadap istilah maupun pemahaman baru, yang
nantinya berakhir di pertapaan mbah gugel. Mencari tahu tentang letak alamut di
dunia nyata, asal mula sebutan assassins, konspirasi tentang ruang lingkup
kerja assassins, hingga hubungannya dengan games yang diinspirasi oleh novel
ini.
-----------------//-----------------
Berkisah tentang sekte Ismailiyah yang
dipimpin Hasan bin Sabbah pada abad ke-11, berpusat di sebuah benteng Alamut, Samarkand,
Persia(Iran).
Merasa sakit hati serta dikhianati
secara politik oleh kawan baiknya dan pemerintahan kala itu, Hasan bin Sabbah
mengasingkan diri. Di dalam alamut, Hasan bin Sabbah tengah mengumpulkan sumber
daya dan merencanakan pembalasan dendamnya terhadap para penguasa yang tak
sepaham dengannya. Membuat teror yang sulit dibayangkan di wilayah timur tengah
hanya dengan seonggok pasukannya.
Fedayeen, pasukan Ismaili yang siap
mengorbankan diri tanpa ragu sesuai perintah. Hasan Ibn Sabbah mendoktrin para pejuangnya
akan nikmat surga ketika mati dalam bertugas dengan cara mengirimkan pejuang
terlebih dahulu ke dalam surga buatan yang berisikan bidadari cantik, taman
yang indah dan anggur, mencoba menirukan surga yang ada di dalam Kitab Suci.
Dengan bantuan hasshis(opium) fatamorgana tersebut seolah menjadi kenyataan
yang sulit ditampik oleh akal. Hal tersebut membuat Hasan bin Sabbah memiliki
kunci akses surga, itulah yang dipercayai oleh para pejuangnya.
Disisi lain Ibn Tahir, pejuang
berbakat Hasan bin Sabbah merasa carut marut setelah mengetahui prinsip
tertinggi Ismaili “Tidak ada yang benar, semuanya diperbolehkan”. Pemuda taat
agama yang telah dimanipulasi Hasan bin Sabbah untuk kepentingan politik,
berubah haluan dari yang mengagungkan Hasan bin Sabbah, Panglima Tertinggi
Ismailiyah ke dalam kebencian tak berdasar di dalam hatinya.
Bagaimana nasib Ibn Tahir ? Apa yang sebenarnya yang ingin dicapai Hasan bin Sabbah ? Rencana gila apa yang dilakukan Hasan bin Sabbah?
Bisa disimak sendiri dengan membaca
Alamut. Selamat membaca.
Alamut ditulis pada tahun 1938
sebagai sebuah alegori terhadap konsep negara fasis ala Mussolini. Pada tahun
1960-an, novel ini menjadi favorit di negara bentukan Tito, Yugoslavia. Dan
pada 1990-an, selama Perang Balkan, novel ini diartikan sebagai sebuah alegori
perselisihan wilayah dan kemudian menjadi bestseller di Jerman, Prancis, dan
Spanyol.
0 komentar:
Posting Komentar